Hello, it's been more than a month since I did book review. It was because I've been reading some nonfiction books and usually I don't plan to review it here because I thought it would be boring.
Tapi mari kita coba mulai review supaya blog ini tetap aktif :)
![]() |
source : google |
Rating 4,5 out of 5
Buku ini sudah kubeli sejak masa pandemi COVID-19 (sekitar tahun 2020), namun baru selesai beberapa bulan lalu. Sudah lama mencari buku sejarah tentang asal usul agama, tapi belum dapat yang menjelaskan dengan cukup detail. Namun, buku ini cukup membuatku puas karena disusun sesuai dengan timeline, walau tentunya sulit karena pada timeline yang bersamaan ada agama yang diyakini di tempat yang berbeda. Penjelasan cukup ringan dan dikaitkan dengan isu masa kini dan renungan – renungan. Tidak lupa ada juga sisi gelap dari tiap agama yang tentunya dapat dijadikan sebagai informasi baru. Tapi karena agak tebal (tulisannya kicik kicik banget hiks) dan cerita awal sudah cukup umum jadi agak bosan di awal.
Buku ini cocok untuk yang mencari informasi tentang agama dan insight yang positif.
Catatan bagi pembaca agar cukup menganggap yang ditulis dalam buku ini sebagai informasi saja, tidak perlu terlalu dimaknai secara mendalam. Seperti kata orang, mendalami filsafat ada sisi negatif juga, jadi sebaiknya tetap berpegang teguh atas keyakinan yang sudah kita percaya sebelumnya.
-----
![]() |
source : google |
THE RICHEST MAN IN BABYLON – George S. Clason
Rating 3 out of 5
Buku ini hasil kalap jastip BBW, karena lihat review orang cukup bagus dan covernya bagus. Harganya pun best deal banget, jadi kupikir why not?
Pas buka seneng banget karena tulisannya besar-besar jadi kayanya bakal cepat nih kelarinnya (yang ternyata tetap sebulan juga selesainya). Isi buku ini lumayan membantu membuka mindset untuk rajin menabung, ada beberapa tips dari jaman Babilonia yang masih bisa diterapkan di masa kini. Tentunya dengan beberapa penyesuaian, karena mereka menabung bukan dalam bentuk uang tapi emas dan perak.
Sebenarnya jika memang belum pernah menabung atau memiliki pengalaman dalam mengatur keuangan, buku ini cocok sekali untuk dibaca. Tapi untuk yang memang sudah punya perencanaan untuk menabung, budgeting, dan semacamnya pasti hanya akan mengangguk - angguk saja saat membaca buku ini. Aku contohnya, makanya sempat berhenti baca karena bosan dan menyelesaikannya hanya formalitas saja.
Ah, other point, kalimat dalam buku ini masih menggunakan Bahasa Inggris kuno (biblical English) jadi bikin agak kagok bacanya. Tapi overall, cukup ringan dan untuk aku cukup menjadi reminder untuk mengatur keuangan lebih baik lagi.
----
![]() |
source : google |
Rating 3 out of 5
Pertama kali mencoba baca buku reference terjemahan Korea nih. Awalnya penasaran dan mengira akan ada beberapa Sejarah tentang Bahasa di dunia, tapi ternyata isinya lebih ke penjelasan tentang cara berkomunikasi. Penulis mengutip beberapa filsuf sebagai pembuka tiap bab, lalu penjelasan dalam beberapa halaman. Bukunya cukup ringan dan mudah dimengerti.
Ada beberapa tips untuk berkomunikasi baik dengan orang lain maupun untuk diri sendiri. Since I’ve been learning Korean for a few years, now I understand why Korean speaking in that way. Salah satu ssaem-ku pernah bilang, semakin halus berbicara dalam Bahasa Korea, orang sana akan lebih respect dengan kita. Mereka pun saat meminta tolong (terutama kepada yang lebih tua atau senior) saat berbicara tidak akan langsung to the point. Makanya dalam grammar mereka ada 3 cara berbicara yaitu honorific, casual formal, dan casual. Dan yang paling susah adalah honorific (ga bohong, satu kalimat panjang banget kalau ngomong).
Di luar itu, dari buku ini cukup membantu untuk membentuk mindset menjadi orang yang baik dan bagaimana agar orang-orang menyukai dan respect kepada kita. Cukup membantu dalam kehidupan sehari-hari yang mengharuskan untuk bersosialisasi dengan orang lain.
-----
Kalau ada rekomendasi buku nonfiksi yang bisa dibaca lagi, boleh banget untuk share ya teman-teman!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar