01 Juni 2025

Finding Chika by Mitch Albom

 

source : google

Sinopsis (from back cover) :

Chika Jeune was born three days before the devastating earthquake that decimated Haiti in 2010. When her mother dies, Chika is admitted to the Have Faith Haiti Orphanage, which Albom operates on Port-au-Prince. The nearly fifty children who live, play, and learn there are family to Mitch and his wife, Janine, who have no children of their own.

Brave and self-assured, little Chika delights everyone at the orphanage. Then, at age five, she is diagnosed with a life-threatening illness. A doctor tells Albom, "There is no one in Haiti who can help her." Mitch and Janine bring Chika to Detroit, hopeful that American medical care can soon return her to her homeland. Instead, they embark on a two-year, around-the-world journey to find a cure.

As Chika's boundless optimism and humor teach Mitch and Janine the joys of caring for a child, they learn invaluable lessons about protection, time, wonder, and marriage. They also discover that a relationship built on love can never be lost.

Beautifully written and simply told, Finding Chika is a remarkable portrait of what it means to be a family, regardless of how it is made.

My Thoughts :

Finally I’ve read another recent book of Mitch Albom. It’s been a while since I read his book for the first time and becoming a fan. Sebelumnya aku sudah membaca buku beliau yaitu ‘Five people you meet in heaven’ dan lanjutannya ‘The next Person you meet in heaven’ (mungkin next akan aku review namun sepertinya harus membaca ulang). Kebetulan aku cukup cocok dengan gaya bercerita beliau, jadi begitu lihat buku ini langsung jadi wishlist dan akhirnya baru sempat kubaca belum lama ini.

Buku ini masuk kategori Memoirs bukan fiction seperti karya beliau lainnya, menceritakan pengalaman penulis menemukan makna kekuatan, keteguhan hati, kebahagian, keluarga dan cinta dari Chika, seorang anak korban bencana alam di Haiti.

Sebuah perasaan kehilangan tidaklah mudah, namun saat itu harus terjadi yang seharusnya kita simpan bukan kesedihan tapi memori saat kita hidup bersama mereka. Seperti yang ditulis pada halaman belakang buku 'a relationship built on love can never be lost', begitu juga saat kita kehilangan orang yang dicintai, perasaan saling memiliki tidak akan pernah hilang (untuk buku ini ditulis dalam konteks keluarga). Dan penulis juuga mengungkapkan pengalaman kehilangan dengan sangat baik di buku ini. Selain perasaan kehilangan, penulis juga menceritakan betapa bisa begitu dalamnya cinta orang tua, bagaimana sebuah hal kecil dapat menjadi sebuah penyemangat di saat yang sulit, dan juga kesabaran dan keteguhan hati saat menghadapi masalah berat.

Yang aku suka adalah, tiap bab dalam buku tidak terlalu panjang sehingga cocok untuk pembaca yang tidak punya terlalu banyak waktu (seperti aku). Terlepas dari itu, cerita dalam buku ini mengalir dan detail meskipun ada banyak flashback. Selain itu, banyak juga pelajaran yang bisa diambil untuk menjadi seorang yang baik. Itu salah satu yang aku suka dari setiap karya dari penulis ini.

Rating 5 out of 5

Sudah ada 2 stok buku beliau yang lain di rak buku Aku tapi belum sempat aku baca. Jadi ingin melengkapi koleksi karya – karya Mitch Albom deh.

27 Mei 2025

The Song of Achilles by Madeline Miller

 

source : google

Sinopsis (from back cover) :

Yunani pada zaman para pahlawan. 

Patroclus, seorang pangeran muda yang kikuk, diasingkan ke istana Raja Peleus dan putranya yang sempurna, Achilles. Mereka tumbuh menjadi pemuda yang cakap dalam seni perang dan pengobatan, dan kedekatan mereka berkembang menjadi hubungan yang lebih dalam meski sangat ditentang oleh ibu Achilles, Thetis, dewi laut yang kejam. Lalu tersiar kabar bahwa Helen dari Sparta telah diculik. Bimbang antara takut dan rasa sayang terhadap sahabatnya, Patroclus pergi bersama Achilles ke Troy, tanpa menyadari bahwa tahun-tahun selanjutnya akan menjadi ujian bagi semua yang mereka sayangi. 

My Thoughts :

Wah, novel ini sudah aku beli sejak 2022 namun baru kubuka plastiknya di tahun 2025 >.<

Sudah lama juga aku tidak membaca novel barat yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Novel ini cukup tebal 400 halaman lebih dan selesai dalam 1 minggu saja (sebuah pencapaian, terharu akutu).

Novel ini bertemakan era Yunani Kuno (FYI, I really love ancient mythology so it is really my cup of tea) dan menceritakan tentang Patroclus, sahabat dari Achilles, salah satu pahlawan yang cukup terkenal pada masa Perang Troya. Untuk yang sudah pernah menonton film ‘TROY’ atau membaca kisahnya tentu cukup familiar dengan setting ini. Namun, penulis menjadikan Patroclus sebagai peran utama dengan point of view orang pertama.

At first, saat membaca bagaimana penulis mendeskripsikan tentang Patroclus aku cukup bingung, mengapa karakternya dibuat se feminim ini, it was not like Patroclus that I’ve seen in the movie before (I watched movie ‘TROY’ with Brad Pitt as Achilles and Netflix series “Troy : Fall of the City’). Then I realize, Oh this is an LGBT theme novel (padahal dari sinopsis di back cover udah jelas banget hahaha..) So, memang ada beberapa versi di luar Iliad by Homer yang membuat seolah that Achilles dan Patroclus adalah sepasang kekasih. Jadi penulis mungkin mengambil tema tersebut untuk novel ini.

Sempat menyesal karena sejujurnya tidak terlalu bisa menerima romantisme LBGT yang dideskripsikan dalam tulisan (karena ya gak kebayang aja gitu), namun aku putuskan untuk tetap lanjutkan membaca dan WOW! Madeline Miller sungguh bisa membuat kisah mereka terasa manis dan menyentuh (atau mungkin terjemahan Bahasa Indonesia nya yang bagus). It is not cringe at all, dan penulis sungguh bisa menampilkan ketulusan perasaan Patroclus kepada Achilles. Dari sisi alur cerita juga sangat rapi dan mengalir, benar-benar membuat pembaca ingin membaca terus.

Dan dengar-dengar, it took 10 years for the author to finally complete this novel. Dan pastinya she has done a thorough research for this novel. That’s why it was such a masterpiece.

Untuk rating 5 out of 5.

After reading this novel, I really want to read Madeline Miller’s another book.

26 Mei 2025

Funiculi Funicula : Before The Coffee Gets Cold by Toshikazu Kawaguchi

 

source : google

Sinopsis (from back cover): 

Di sebuah gang kecil di Tokyo, ada kafe tua yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu.

Keajaiban kafe itu menarik seorang wanita yang ingin memutar waktu untuk berbaikan dengan kekasihnya, seorang perawat yang ingin membaca surat yang tidak sempat diberikan suaminya yang sakit, seorang kakak yang ingin menemui adiknya untuk terakhir kali, dan seorang ibu yang ingin bertemu dengan anak yang mungkin takkan pernah dikenalnya.

Namun ada banyak peraturan yang harus diingat. Satu, mereka harus tetap duduk di kursi yang telah ditentukan. Dua, apa pun yang mereka lakukan di masa yang didatangi takkan mengubah kenyataan di masa kini. Tiga, mereka harus menghabiskan kopi khusus yang disajikan sebelum kopi itu dingin.

Rentetan peraturan lainnya tak menghentikan orang-orang itu untuk menjelajahi waktu. Akan tetapi, jika kepergian mereka tak mengubah satu hal pun di masa kini, layakkah semua itu dijalani? 

My Thoughts :

Buku ini aku dapat dari hasil salah kirim dari toko online, namun aku terlalu malas untuk proses pengiriman buku kembali jadi hanya proses refund untuk selisih harganya saja. Kebetulan juga sempat tertarik untuk membaca buku ini (waktu itu lihat versi Bahasa Inggrisnya terasa cukup menarik).

Buku ini menceritakan tentang sebuah café yang bisa membawa sesorang kembali ke masa lalu namun ada persyaratannya yaitu dia harus kembali lagi ke masa sekarang sebelum kopinya dingin. Tentunya ada persyaratan – persyaratan lain juga yang harus dipenuhi.

Sayang sekali, menurut aku buku ini agak membosankan. Butuh waktu 2 minggu untuk menyelesaikan buku ini. Buku ini dibagi menjadi 4 bab, judul bab nya menceritakan hubungan yang menjadi tema utama dalam bab itu. Sayangnya, pada bab pertama yang harusnya menjadi awal mula yang menarik pembaca terasa hambar dan seandainya pembaca kurang sabar mungkin tidak akan melanjutkan membaca buku ini. Padahal di bab 2 dan seterusnya cukup lebih menarik dan menyentuh walau masih terasa kurang deep menurutku.

Rating 2 out of 5.

Mereka ada banyak series melanjutkan buku pertama ini, namun sepertinya aku kurang cocok dengan karya dari penulis Jepang, mungkin karena kurang familiar juga dengan budayanya.

24 Mei 2025

Teka - Teki Rumah Aneh by UKETSU

source : google

Sinopsis : 

Seorang kenalan ingin membeli rumah seken di Tokyo dan memperlihatkan denah rumahnya padaku karena merasa ada yang ganjil. Sekilas, rumah ini kelihatan seperti rumah-rumah lain pada umumnya dengan interior yang luas dan terang. Namun, ketika mencermatinya baik-baik, aku mendapati bahwa memang ada keanehan di sana-sini. 

Keanehan demi keanehan itu bertumpuk, kemudian terjalin membentuk satu “kenyataan”. 

Kenyataan yang teramat sangat mengerikan, dan sama sekali tidak ingin kupercaya.  

My Thoughts : 

Aku mencoba membaca buku ini atas rekomendasi teman, kebetulan buku ini juga cukup viral dan sering dibahas di X atau Tiktok.

Buku ini menceritakan tentang sosok ‘AKU’ (yang mungkin dianggap sebagai penulis) yang diminta pendapat oleh klien nya yang akan membeli rumah. Saat melihat layoutnya, sosok aku ini merasa adanya kejanggalan pada tata letak ruangan pada rumah tersebut. AKhirnya dia berkonsultasi dengan temannya yang seorang arsitek. Lalu muncullah berbagai dugaan atas dasar imajinasi sang teman mengenai kejanggalan rumah tersebut.

Buku ini cukup ringan untuk dibaca, kebetulan aku membaca versi terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Terbilang cukup tipis dengan jumlah halaman hanya sekitar 200 an saja dan ukuran font yang digunakan cukup besar. Untuk alurnya lumayan bikin penasaran namun karena dari awal sudah muncul dugaan-dugaan (yang ternyata kok kebetulan benar) menurutku kurang ada plot twist di buku ini, jadi saat selesai membaca hanya ‘Oh, begitu saja’. Endingnya pun terasa agak menggantung jadi tidak ada penyelesaian yang cukup memuaskan.

Namun untuk alur cerita cukup mengalir walau ada beberapa flashback tapi masih diceritakan dengan rapi dan tidak membingungkan, cukup menjadi faktor yang membuat buku ini menjadi page turner. Buktinya aku menyelesaikan hanya dalam 3 hari saja (mengingat sekarang sulit sekali meluangkan waktu untuk membaca, ini termasuk cepat). Pada novel sering ditampilkan juga layout rumahnya sehingga pembaca bisa membayangkan posisi ruangan – ruangan di rumah tersebut. 

Buat pecinta misteri / thriller mungkin akan menganggap buku ini terlalu ringan, namun jika hanya ingin membaca santai yang tidak perlu terlalu banyak berpikir mungkin boleh dicoba.

Untuk rating I would give it 3 out of 5.

Sedikit spoiler untuk layoutnya,

source : X

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menurut kalian ada yang anehkah dengan layout rumahnya?

Penulis ada karya baru yang sudah diterbitkan, mungkin next akan coba baca versi terjemahan Bahasa inggris saja.