Dikasih tau Joan klo ada novel baru Retni SB, dan akhirnya nyuruh gw beli.
Oke, karena emang suka akibat ngebaca 2 bukunya yg lain jadi gw beli aja deh..
Let's check the back cover :
Sudah jatuh, ketimpa
tangga, ketumpahan cat, kepeleset, terjungkal masuk sumur, lecet benjol,
berdarah-darah, kemudian dicaplok buaya nganga. Begitulah perumpamaan
kisah hidup Tita sekarang. Jungkir balik, berantakan secara mengerikan.
Ini bukan mimpi! Papanya dianggap koruptor, jadi tumbal dan masuk penjara. Efeknya? Mama harus dirawat karena depresi, adik mogok sekolah, pacar menghilang, sahabat menjauh, dan ujung-ujungnya, semua aset keluarga disita guna membayar ganti rugi negara. Seperti belum cukup, dia masih harus berhadapan dengan Dido: cowok keren berkedok dewa yang nyaris melahapnya!
Ini bukan sinetron! Karenanya Tita tak sampai banjir air mata hingga ratusan episode. Dia harus tetap berdiri tegak untuk melanjutkan hidup. Dia harus bisa tertawa cerah bagai mercusuar di gelap kehidupan keluarganya. Apalagi akhirnya dia tahu, ada seseorang yang tak membiarkannya sendirian tergulung badai. Seseorang yang tanpa disadarinya, selama ini telah menjaganya!
Ini bukan mimpi! Papanya dianggap koruptor, jadi tumbal dan masuk penjara. Efeknya? Mama harus dirawat karena depresi, adik mogok sekolah, pacar menghilang, sahabat menjauh, dan ujung-ujungnya, semua aset keluarga disita guna membayar ganti rugi negara. Seperti belum cukup, dia masih harus berhadapan dengan Dido: cowok keren berkedok dewa yang nyaris melahapnya!
Ini bukan sinetron! Karenanya Tita tak sampai banjir air mata hingga ratusan episode. Dia harus tetap berdiri tegak untuk melanjutkan hidup. Dia harus bisa tertawa cerah bagai mercusuar di gelap kehidupan keluarganya. Apalagi akhirnya dia tahu, ada seseorang yang tak membiarkannya sendirian tergulung badai. Seseorang yang tanpa disadarinya, selama ini telah menjaganya!
My Thoughts :
Baru aja sharing dengan teman yang menyuruh beli, pasti dia bersyukur bukan dia yg beli. (tabok Joan).
Menurutnya, buku ini jorok! LOL!!
Well, bukan seperti yang kalian bayangkan, jorok yg dimaksud adalah karena profesi tokoh utama nya yang adalah arsitek, seperti jurusan kami. Intinya, kami beli novel supaya bisa terlepas dari bahasa" arsitektur yang jorok itu.. Hehehehe...
But for me, it's okay. Karena dari awal baca buku Retni SB emang udah suka sama gaya berceritanya. Bahasanya juga asik dan ringan. Sehingga walaupun konflik di buku ini agak berat, tapi masih cocok buat bacaan ringan saat lagi butuh hiburan..
Seperti biasa, Retni SB suka memberikan dialog" lucu dan asal ceplas ceplos. Justru itu yang gw suka, jadi bisa ketawa - ketawa sendiri bacanya. Buat karakternya, Jodik itu sesuatu banget deh. Gayanya yang cool, ceplas - ceplos cenderung dingin itu unik banget. Agak beda sama karakter cowo yang biasa ada di buku Retni SB lainnya. Untuk karakter Tita, gak terlalu beda sama karakter di buku lainnya, cewek yang polos namun pintar.
Inti dari buku ini yang gw tangkep sih lebih mengarah ke gimana kita biar tetap move on walaupun sedang diombang - ambing bencana. Dan gimana kita belajar buat melihat seseorang bukan dari luar melainkan dari dalam hatinya. Orang yang tampangnya kayak preman gak selalu jelek dalemnya juga kan?? Poin plus nya, di buku ini gw bisa sekaligus belajar gimana sih profesi di bidang arsitek/interior itu pada kenyataan nyata. Lumayan dapet bayangan lahh.. Hehehehe..
haha,makasih udah beli.
BalasHapusbulan depan kalo udah ga boke, gue beli yang christian simamora deh ;)
Gw jg mo bli sih yang itu haahhahaa
Hapus